Bayangkan menjadi orang tua yang harus melihat anakmu sakit parah, sementara pengobatan harus dilakukan jauh dari rumah. Lelah secara fisik, tertekan secara mental, dan tidak tahu harus tinggal di mana karena tidak mampu menyewa tempat. Inilah perjuangan banyak pasien dhuafa yang datang ke RS Hasan Sadikin Bandung dari berbagai daerah, bahkan luar pulau.
Sejak 2019, Rumah Singgah Cinta Anak Kanker hadir sebagai tempat beristirahat dan berteduh bagi mereka. Hingga 30 pasien mayoritas anak-anak dengan mengidap penyakit kanker, jantung, ginjal, dan penyakit kronis lain tinggal di sini secara bergantian bersama orang tuanya.
Di rumah sederhana ini, para pasien menemukan kembali harapan tempat untuk beristirahat dengan tenang, mendapatkan pemenuhan kebutuhan dasar, dan merasakan hangatnya dukungan dari orang-orang yang saling menguatkan. Semua layanan ini diberikan sepenuhnya tanpa biaya, sebagai bentuk ikhtiar agar mereka bisa fokus pada proses pemulihan.
Namun kini ada kabar mendesak. Rumah singgah yang selama ini menjadi ruang aman bagi mereka ternyata masih berstatus kontrakan, dan masa sewanya akan berakhir pada tahun 2025. Agar rumah singgah ini tetap bisa beroperasi dan menjadi tempat bernaung bagi para pejuang sakit, kami membutuhkan dukungan sebesar Rp 50 juta per tahun untuk perpanjangan sewa serta kebutuhan operasional dasarnya.
Tanpa bantuan Sahabat, rumah singgah ini terancam tutup. Dan jika itu terjadi, pasien-pasien kecil ini bisa kehilangan tempat tinggal bahkan ada yang berisiko tidur di lorong rumah sakit.
#SobatBaik, mereka sudah cukup menderita karena penyakit. Jangan biarkan mereka kehilangan rumah keduanya.
Mari bersama-sama menjaga rumah singgah ini tetap berdiri. Sekecil apa pun donasi Sahabat, sangat berarti untuk menyelamatkan senyum dan harapan mereka.
Ayo bantu perpanjangan sewa Rumah Singgah Anak Kanker
