65% Muslim di Indonesia Belum Bisa Membaca Al Qur’an
Hadirnya berbagai program dakwah dan syiar Al-Qur’an masih belum dapat mengentaskan buta huruf Al-Qur’an di Indonesia. Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) pernah merilis bahwa 65% masyarakat Muslim Indonesia belum bisa membaca Al-Qur’an pada awal tahun 2022 lalu (Republika.co.id, 22/1/2022).

Ditambah lagi dengan kajian pasca program sinergi antara PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta bersama BAZNAS RI pada Juli 2022 yang menyimpulkan bahwa hasil assessment kompetensi Guru Al-Qur’an tersebut menunjukkan angka hanya 38,8% guru yang kompeten mengajar.

Sebaran sampel kajian program assessment ini tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI. Yogyakarta yang berasal dari program rumah tahfizh, TPQ, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya. Angka yang tak lebih dari setengah tersebut menunjukkan perlu adanya peningkatan kompetensi guru dalam mengajarkan Al-Qur’an.

Di tahun ini PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta akan fokus programnya pada masalah-masalah urgen di atas. Tahun 2026, PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta akan membawa ghirah Al-Qur’an melalui 4 pilar program utama: Rumah Tahfizh, Grha Tahfizh, Kampung Qur’an, dan Pemberdayaan Masyarakat.
PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta mengajak Bapak, Ibu, dan rekan-rekan sekalian untuk ikut bergabung berkontribusi dalam gerakan Tahfizhul Qur’an yang besar ini melalui link: s.id/daquyogyakarta
Belum Ada Update